Nasib Mahasiswa Perantau di Tengah Wabah Korona

  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 56 sec. here
  • 18 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 82%
  • Publisher: 70%

UI Berita

Universitas Indonesia,Satya Wacana,Universitas Gadjah Mada

Ada ratusan ribu mahasiswa perantau dengan latar belakang ekonomi keluarga pas-pasan di lima provinsi dengan temuan kasus Covid-19 terbanyak bertahan belajar dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Neneng Septiani, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta di depan warung yang ditunjuk Social Trust Fund UIN Jakarta untuk menyediakan paket makan gratis untuk mahasiswa kurang mampu, akhir Maret di Ciputat, Tangerang Selatan. Neneng mendaftarkan diri sebagai mahasisw penerima bantuan pangan dari STF. Lebih dari 1.000 mahasiswa UIN Jakarta membutuhkan bantuan pangan selama pandemic Covid-19 .

Mahasiswa, khususnya yang merantau, akan berada dalam kondisi kerentanan, baik secara sosial maupun ekonomi. Mahasiswa perantau, yang merujuk definisinya berasal dari suatu daerah yang keluar dari daerah asalnya untuk menuntut ilmu, jumlahnya terbilang besar. Sayangnya, tidak semua mahasiswa bisa serta-merta pulang ke rumah masing-masing dan mengikuti kegiatan perkuliahan dari rumah. Berbagai hal menjadi alasan bagi mahasiswa untuk tetap tinggal di daerah tempat mereka menuntut ilmu.lokal menjadi hambatan bagi mahasiswa untuk kembali ke kampung halaman mereka. Apalagi untuk mahasiswa yang kuliah di daerah Covid-19, peraturan ketat akan diterapkan bagi warganya yang datang dari zona merah, dari Jakarta, misalnya.

Mengacu pada laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , terdapat 418.000 mahasiswa angkatan 2016 hingga 2019 penerima beasiswa Bidikmisi yang masih aktif kuliah hingga kini. Bidikmisi ini merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah untuk lulusan sekolah menengah atas atau sederajat yang memiliki potensi akademik yang baik, tetapi memiliki keterbatasan ekonomi.

Universitas Indonesia Satya Wacana Universitas Gadjah Mada Ipb UGM Institut Pertanian Bogor UKSW Jurnalisme Data Unika Atma Jaya Virus Korona Corona Korona Covid-19 Mahasiswa Perantauan Bantuan Mahasiswa Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jawa Tengah Menjadi Sumber Perantau Terbesar di IndonesiaSebagian masyarakat Jateng telah bermigrasi dan menetap di luar provinsinya demi meningkatkan kesejahteraan hidup.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Tensi Geopolitik Timur Tengah Memanas, Begini Nasib Impor Minyak Mentah IndonesiaBerita Tensi Geopolitik Timur Tengah Memanas, Begini Nasib Impor Minyak Mentah Indonesia terbaru hari ini 2024-04-17 09:39:09 dari sumber yang terpercaya
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »

Erick Thohir Bicara Nasib Harga BBM Pertamina di Tengah Ketegangan Iran-IsraelPada dasarnya, menurut Erick, penetapan harga BBM akan disesuaikan dengan ketentuan regulator dalam hal ini Kementerian ESDM.
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »

Israel Mempertimbangkan Langkah Selanjutnya, Nasib Timur Tengah Berada di Ujung TandukNetanyahu dan Biden berbicara melalui telepon selama 25 menit, menurut beberapa laporan, presiden AS mendesak agar mereka menahan diri.
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »

Menaksir Nasib IHSG di Tengah Konfrontasi Iran dan Israel, Mantan Menristek RI Beberkan Tekanan IniBerita Menaksir Nasib IHSG di Tengah Konfrontasi Iran dan Israel, Mantan Menristek RI Beberkan Tekanan Ini terbaru hari ini 2024-04-15 15:27:59 dari sumber yang terpercaya
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »

Mahasiswa Unjuk Rasa Demi Nasib Guru HonorerMahasiswa melakukan unjuk rasa untuk memperhatikan nasib guru, terutama guru honorer, yang masih jauh dari kata sejahtera.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »