Menurut dia contoh masih tingginya penggunaan personel aktif sebagai asisten pribadi dan sopir pribadi oleh purnawirawan TNI menuai keprihatinan berbagai pihak, ini berkesan reformasi kelembagaan TNI terjadi kemunduran.
"Aspek penyalahgunaan militer aktif jenis ini akan menjadi bumerang yang berbahaya, bisa merusak integritas secara kelembagaan bila tidak sesuai koridor hukum," tuturnya."Pertama baginya masalah kultur yang kuat dan citra aparat cenderung arogan masih sangat kental, ini diindikasikan gap senioritas meskipun sudah pensiun dan tidak menjabat apapun di pemerintahan masih saja menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadinya," jelasnya.
"Reformasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme institusi. Namun, dengan maraknya para pensiunan menggunakan fasilitas negara hanya karena faktor pejabat aktif segan ataupun takut pada seniornya jadi terpaksa mereka kabulkan permintaan seniornya tersebut. Ini kan lucu mereka kan personel aktif mengabdi untuk negara bukan untuk perseorangan. Hal ini memunculkan kesan kelembagaan yang partisan," beber dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Panglima TNI: Banyak Permintaan ke Prajurit untuk Tugas NonpertahananPanglima TNI menyatakan, revisi UU TNI penting karena TNI tak lagi dwifungsi, tapi multifungsi.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »