"Saya ulangi lagi, Undang-Undang Kewarganegaraan bukan untuk mencabut kewarganegaraan siapa pun, tetapi untuk memberikan kewarganegaraan," kata Perdana Menteri Narendra Modi dalam pidatonya di Benggala Barat, dekat perbatasan Bangladesh, Sabtu .
Setelah India merdeka dari Inggris, Mahatma Gandhi dan tokoh-tokoh lainnya memiliki gagasan untuk memberi kewarganegaraan kepada korban persekusi agama di Pakistan. Namun, cita-cita itu tidak pernah mereka wujudkan.Unjuk Rasa Menolak UU Anti-Islam India Berujung Kerusuhan, Enam Stasiun Kereta Api Dibakar
Modi mengklaim bahwa pemerintahannya hanya ingin mewujudkan visi dari para pendiri India tersebut."Pemerintah kami hanya memenuhi keinginan pejuang kemerdekaan besar kami yang membuat kami Merdeka. Kami hanya melakukan apa yang dikatakan Mahatma Gandhi beberapa dekade yang lalu," tambah Modi seperti dimuat Russia Today.
Seperti diketahui, amandemen Undang-Undang Kewarganegaraan India memudahkan pemberian kewarganegaraan bagi penganut enam agama yang mengungsi ke India dari Afghanistan, Pakistan, dan Bangladesh. Undang-undang tersebut memicu perdebatan publik karena tidak mencakup pengungsi yang beragama Islam. Karena itulah CAA kerap dianggap oleh sebagian warga India sebagai undang-undang anti-Islam.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »