TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Irwan Susanto masih enggan membeberkan dugaan motif dibalik tewasnya editor Metro TV, Yodi Prabowo. Namun dari hasil analisa sementara, Yodi dianggap bukan korban begal.'Untuk sementara, tidak ada barang-barang korban yang hilang. Sehingga motif itu mungkin kami kesampingkan lebih dulu,' kata Irwan di kantornya pada Senin, 13 Juli 2020.
Irwan berujar, polisi bakal meminta keterangan dokter forensik untuk menindaklanjuti hasil visum yang menemukan sejumlah luka di tubuh korban.'Ini penting menjadi petunjuk seperti apa, misalkan untuk tahu modusnya,' kata dia.Seperti diketahui, Yodi Prabowo memiliki luka tusuk akibat benda tajam di bagian leher dan dada. Selain itu, karyawan Metro TV sejak 15 Desember 2015 itu juga memiliki luka lebam diduga akibat pukulan benda tumpul di antara tengkuk dan lehernya.
*MANUSIA DIPAKSA TURUN LALU DIBUNUH DI DALAM SUATU PERJALANAN NAMANYA DIBEGAL NYED!
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »