mencapai Rp 12,97 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, termasuk program pemulihan ekonomi nasional .
Padahal kata dia, ORI018 ditawarkan dengan kupon terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN ritel yaitu 5,7 persen per tahun. Selain itu, masa penawarannya pun relatif singkat yakni 1-21 Oktober 2020.Untuk mengakomodir permintaan masyarakat, pemerintah bahkan harus menaikkan kuota penjualan pada sistem pemesanan secara online atau e-SBN.
DJPPR Kemenkeu mencatat, sekitar 56 persen dari 26.160 total investor ORI018 merupakan investor yang sudah pernah membeli SBN ritel. Hal ini sejalan dengan tujuan awal penerbitan yakni untuk memberikan kesempatan bagi pemilik ORI014 yang jatuh tempo pada Oktober 2020 untuk menginvestasikan kembali dananya ke instrumen serupa.
Meski demikian, volume pemesanan terbesar dilakukan oleh Baby Boomers yakni kelahiran 1946-1964, yang mencapai Rp 5,4 triliun atau 42 persen dari total pemesanan ORI018.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »