Pergolakan politik telah menandai keterlibatan agama sebagai komoditas merebut kebenaran paham Islam. Kontestasi politik-keagamaan memasuki wilayah dominan. Hal ini ditandai dengan aksi gerakan populisme kelas menengah. Gerakan populisme Islam selalu menciptakan dikotomi, kegaduhan, dan tindakan anarkisme.
Fenomena sosial-keagamaan ini menunjukkan bahwa intensitas populisme Islam bergerak begitu dinamis dan melahirkan aksi-aksi yang dapat memicu tindakan intoleransi. Dengan demikian, keresahan atas fenomena sosial ini turut disikapi dengan kritis oleh Aksin. Ia merumuskan tipologi pemikiran Islam di Indonesia dalam tiga corak, yakni Islam eksklusif, Islam inklusif, dan Islam pluralis.
Pada dasarnya, untuk memahami kontestasi"kebenaran Islam", perlu ada keterbukaan pandangan yang mampu memadukan tafsir rasionalitas dan tekstualitas pada kitab suci. Persoalan ini kemudian menimbulkan pertanyaan kritis, yaitu bagaimana sikap Al-Quran memandang kaum Yahudi dan Nasrani? Pertanyaan ini disebabkan oleh muslim yang sering memandang bahwa kaum Yahudi dan Nasrani adalah kafir dan lawan ketimbang saudara.
Para mufasir Islam inklusif menggunakan pendekatan epistemologi, sosiologis, dan teologis untuk memperjelas fungsi agama. Para cendekiawan muslim Indonesia berhasil memberikan sumbangsih paradigma pembaruan penafsiran Al-Quran yang lebih terbuka kepada kritik dan tentu dapat menciptakan dialog publik tentang keberagamaan.
Pandangan ini mirip gagasan Aksin dalam membuat tipologi Islam pluralis yang dapat menerima perbedaan. Pemikir Islam pluralis senantiasa mendialogkan ayat-ayat yang berkesinambungan terhadap persoalan umat secara kontekstual. Terutama persoalan tafsir Al-Quran dalam memandang kaum Yahudi dan Nasrani.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »