Sejumlah orang berkostum panda ikon WWF dalam perayaan 50 tahun WWF di Indonesia di Bundaran HI, Jakarta, Agustus 2012. ANTARA/Rosa PanggabeanTak ada alasan definitif yang jelas.MEMAKAI kaus hitam bergambar panda di dada kanan dan teks “Planet Needs You” di dada kiri, Kuntoro Mangkusubroto melangkah lamban tapi pasti memasuki ruang Emerald 3 Hotel Fairmont Jakarta pada Selasa, 28 Januari lalu.
Pernyataan Kuntoro merujuk pada dua surat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang datang dalam satu amplop pada 7 Oktober 2019. Surat bertanggal 4 Oktober 2019 itu memutuskan kerja sama konservasi karena WWF tidak menanggapi surat bertanggal 28 Maret 2019 yang berisi pemberitahuan evaluasi kerja sama sejak 1998 tersebut. “Sudah kami cek data masuk pada Maret, tak ada surat bertanggal 28 itu,” kata Direktur Komunikasi WWF Indonesia Elis Nurhayati.
Dalam Keputusan Menteri Nomor SK.32/Menlhk/Setjen/KUM.1/1/2020 itu disebutkan empat poin hasil evaluasi terhadap kerja WWF Indonesia yang menjadi dasar pemutusan kerja sama. Pertama, WWF Indonesia memperluas ruang lingkup perjanjian 1998. Kedua, WWF Indonesia melakukan kegiatan di bidang perubahan iklim, penegakan lingkungan hidup dan kehutanan, serta pengelolaan sampah yang tak memiliki dasar hukum yang sah.
Elis Nurhayati menambahkan, dalam surat Wiratno ini disebutkan bahwa kerja sama Papua cacat prosedur dan tidak memenuhi mekanisme kerja sama di Kementerian. KLHK menegaskan bahwa urusan konservasi tidak bisa didelegasikan kepada daerah sehingga apa yang dilakukan WWF dianggap melampaui kewenangan. Alexander Rusli menyangkalnya. “Mana berani WWF Indonesia tanda tangan sesuatu kalau tidak sesuai dengan prosedur,” ujarnya.
Nazir Foead, Kepala Badan Restorasi Gambut yang pernah menjabat Direktur Konservasi WWF Indonesia, hanya mau menanggapi pertanyaanmengenai dampak pemutusan kerja sama konservasi antara KLHK dan WWF Indonesia. Nazir menyayangkan kejadian tersebut. “Padahal tantangan keberlanjutan lingkungan hidup makin kompleks. Idealnya semua pihak bersinergi, bekerja sama,” ujarnya.
Bahkan WWF_ID yg terkenal kompromistis, tampaknya terhanyut dlm pusaran polarisasi politik di Indonesia yg tdk sehat. Hari ini tdk ada yg netral, kau kawan atau lawan?
Karna mau potong pohon di ibukota baru, who maunya jd paru paru dunia.
Whyyy
Ibo hati den... Pitih da ado... Utang banyak...
Ini selaras dengan omnibus law, ga perlu AMDAL atau pertimbangan lingkungan. Eh dihajar virus corona langsung berantakan rencana mau tarik investasi besar-besaran....
Sakit dah
Karena pembangunan ibukota baru?
Berbenahlah WWF, agar tercapai suka sama suka he
upetinya seret sih.....
Anjing sampulnya kayak novel trio detektif alfred hitchcock hahaha
korantempo Sampul kompas selalu josss 😂
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »