REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro tengah berusaha mempercepat pengujian spesimen tes swabdi Indonesia. Menristek mengatakan Kemristek-BRIN,personel Lembaga Biologi Molekuler Eijkmansudah bekerja 24 jam mendukung Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan mempercepat pengujian swab pasien diduga mengidap COVID-19 dengan melakukan tes PCR.
Namun, kata dia, masih ada satu hambatan di dalam pengujian spesimen tersebut sehingga belum maksimal kecepatannya di dalam menguji seluruh penduduk Indonesia, yaitu kekurangan sumber daya manusia yang paham mengenai pengujian spesimen, terutama pengujian dalam laboratorium level Biosafety Lab 2 , maupun BSL-3.LIPI, katanya, sebagai salah satu anggota dari BRIN, sudah mempunyai Laboratorium BSL-3, namun LIPI menyampaikan kepada Kemkes untuk menambah kapasitas tenaga pemeriksaan PCR.
Karena itu, LIPI terpanggil melakukan pelatihan terhadap relawan yang bersedia menjadi tenaga ahli di laboratorium minimum level BSL-2.Kegiatan dalam pelatihan yang diberi judul Indonesia Memanggil itu, kata dia, antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk terlibat. Ketika pengumuman pembukaan pendaftaran dilakukan, Bambang mengatakan yang mendaftar bisa sampai 800 orang.
Sampai saat ini, kata Menristek, pelatihan sedang berlangsung. Diharapkan, dengan adanya pelatihan, jumlah SDM terampil dalam pengujian spesimen meningkat sehingga semakin mempercepat tes PCR yang dilakukan di Indonesia. "Mudah-mudahan ini akan sangat membantu kita untuk bisa lebih bagus menangani COVID-19. LBM Eijkman satu hari sudah bisa sampai 180-270 spesimen, nantinya kalau SDM lebih banyak, kapasitas ," kata Menristek.
Mampu ga?
yang dibikin tol tol tol tol tol dan .... tol
Makanya pak, kita udah diingankan dengan kejadian wuhan,tapi bos dan teman2 bapak bilang kita gak kena corona,nyatanya kelalaian kalaian berdampak parah kesemua masyarakat, jadi waktunya sedikit bicara lakukan yang terbaik, ingat jangan hanya omdo, masyarakat butuh bukti!!
Maaf, yg level 2 itu BANYAK. Yg dikit yg level 3.
Tarik kembali veteran tenaga riset NAMRU 2 untuk riset antivirus corona
Berarti kita memang tidak siap.
saya rasa sarpras yg gk didukung penguasa, banyak para ahli dari negri tercinta ini yg karena di negrinya kurang mendapat perhatian akhirnya berhasil di negara lain
Di video om corbuzier dgn pak anies, dki mau bikin yg level 3 klo ndak salah
Bikin dong pak, masak gak bisa. Kita negara besar, bahkan mampu bikin ibukota baru. Dananya ada, asal mau kerja
Berarti kita gak siap
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »