REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta agar penetapan tingkatan status bencana tidak disamaratakan untuk suatu wilayah karena berdampak negatif terhadap kondisi pariwisata. Ia memberi contoh penetapan status bencana meletusnya Gunung Agung di Bali yang digeneralisir statusnya ke seluruh Pulau Dewata.
Menurut Menpar, pariwisata Bali terimbas peristiwa Gunung Agung meletus pada September 2017 lalu di mana kunjungan wisatawan mancanegara anjlok hingga 1 juta orang. Kemenpar juga mencatat potensi kehilangan devisa karena peristiwa itu mencapai 1,2 miliar dolar AS secara nasional. "Saya sampai bertemu dengan Konsul Jenderal China untuk minta agar mereka mencabut travel warning itu. Tapi mereka bilang bahwa mereka tidak akan mencabut itu selama pemerintah Indonesia masih menetapkan kawasan tersebut tanggap darurat. Di situ saya merasa di-skakmat," ujarnya.
"Status misalnya, waspada, siaga, awas. Saat seluruh Bali digeneralisasi , akibatnya turis China turun 10 persen dan non-China juga turun hingga total 50 persen karena status. Begitu statusnya kita ganti Awas hanya di 10 km dari Gunung Agung, langsung pulih 90 bahkan 100 persen. Jadi menetapkan itu harus hati-hati," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Hati-Hati Unggah Swafoto KTP, Penipuan Daring MengintaiSwafoto dengan kartu identitas bisa digunakan penipu untuk melakukan kejahatan. Daftar internet Indihome disyaratkan swafoto dengan KTP, gimana ini?
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »