Liputan6.com, Jakarta Munculnya varian Omicron Covid-19 yang ditambah dengan ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan disrupsi rantai pasok global. Kondisi ini memicu kenaikan level inflasi di berbagai negara, serta menahan laju pemulihan ekonomi global yang sedang berlangsung.
Perekonomian global sendiri pada tahun ini diperkirakan tumbuh sebesar 3,6 persen hingga 4,5 persen. Sementara itu, berbagai lembaga internasional seperti OECD, World Bank, ADB, dan IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran antara 5% hingga 5,4 persen. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global.
Sektor Industri Pengolahan sebagai kontributor terbesar PDB tumbuh positif sebesar 5,07 persen . Sektor utama lainnya juga tumbuh signifikan yakni Sektor Transportasi dan Pergudangan yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 15,79 persen dan hal ini sejalan dengan mobilitas masyarakat yang semakin pulih.
Sementara itu, kenaikan signifikan dialami oleh performa perdagangan internasional, dimana ekspor tumbuh double digit sebesar 16,22 persen , sementara impor tumbuh sebesar 15,03 persen . “Menguatnya daya beli masyarakat turut mendorong peningkatan inflasi April yang bertepatan dengan momen HBKN Ramadan dan Idulfitri tahun 2022. Kondisi ini menjadi penanda bahwa daya beli masyarakat di masa Ramadan dan lebaran telah kembali ke level pra-pandemi,” ungkap Menko Airlangga.
CPO naik hampir 2 kali lipat begitu juga SDA lainnya seperti batu bara nikel dll sementara produk tsb dikuasai oleh para kapitalis oligarki. Jd yg naik pertumbuhan itu ya penguasa dan pengusaha kakap klu rakyat kecil ya stagnan seperti biasa...
Pertumbuhan ekonomi 51% lebih baik dari negara maju cuma gimmick Pemerintah untuk menutupi kegagal pemerintah menaikkan pertumbuhan ekonomi dmn 2021 kuartal ke 4 pertumbuhan ekonomi jg di angka 5%. Artinya pemerintah di kuartal 2 thn 2022 tidak ada Perubahan pertumbuhan ekonomi
Serah awakmu Run...Run.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »