Tempo.Co, Jakarta - Menjelang akhir masa jabatan di Kabinet Indonesia Kerja Jilid I, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan sejumlah evaluasi. Salah satunya pengoperasian Bandara Kertajati yang belakangan mengalami penurunan frekuensi penerbangan. Dalam wawancara khusus bersama Tempo, Budi Karya mengatakan persoalan utama pengoperasian bandara adalah belum tersedianya akses langsung yang menghubungkan antara Kota Bandung dan Kertajati.
Setelah akses kelar dibangun, Budi Karya memperkirakan pergerakan penumpang di Bandara Kertajati bakal berangsur stabil. Selanjutnya, ia berharap pemerintahan ke depan bakal mendorong adanya peningkatan frekuensi, baik penumpang maupun penerbangan, melalui berbagai cara. Misalnya menyiapkan Bandara Kertajati sebagai pusat kargo menggantikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. “Sekarang kan kita bangun Pelabuhan Patimban di Subang.
kemenhub151 jokowi untuk mengoptimalkan uang negara yg sudah diinvestasikan. Pemerintah harus tegas MENUTUP Bandara Husein di Bandung untuk penerbangan komersial. Diawali dg dialihkan sebagian besar penerbangan dari Jawa & Luar Jawa ke kertajati & sediakan bus yg banyak.
Waktu buat perencanaan apakah sudah dihitung? Bandara terbesar kedua di indonesia dibangun dl baru dipikirkan gimana nyari penumpang....ga heran kalau BUMN sering rugi
hahah.. beberkan, revisi, bangun ulang..pling gt.
Mending bwat arena balap liar aja bos...
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »