REPUBLIKA.CO.ID, CIREUNDEU--Meski pandemi Covid-19 belum sepenuhnya mereda, namun sejumlah kalangan pendidikan telah menggelar kegiatan pembelajaran tatap muka . Menyusul diterbitkannya Surat Keputusan bersama empat Menteri . Surat keputusan tersebut berisikan mengenai hal memperbolehkan peserta didik kembali melakukan pembelajaran tatap muka disekolah secara terbatas.
Baca Juga Menurutnya, Jihad masyarakat masih memiliki perspektif yang salah mengenai kebijakan yang sifatnya masih dinamis ini. Sebenarnya PTM ini bersifat terbatas bukan suatu keharusan, dan orang tua pun dapat memutuskan anaknya untuk tetap melakukan pembelajaran jarak jauh atau mengikuti tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan 3M .
Masyarakat juga seharusnya menyadari tidak semua kebijakan terkait pembelajaran selama pandemi ini menjadi tanggung jawab pemerintah."Diperlukan partisipasi seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan menyadari protokol kesehatan itu penting dalam mengurangi rantai penyebaran Covid-19, serta kerja sama mengingatkan sesama masyarakat," tuturnya.
Baik dari segi hardware dan software serta pengaturan materi pembelajaran. Jika tidak disiapkan dengan baik maka akan menimbulkan terjadinya learning loss generation yang berkelanjutan karena sudah hampir dua tahun terjadi di Indonesia maupun dunia"."Penerapan PTM ini akan menjadi solusi dalam memutus adanya learning loss generation, akan tetapi pelaksanaan yang tidak dipersiapkan dengan baik akan menimbulkan kluster baru di dunia Pendidikan," tutur Qudrat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »