REPUBLIKA.CO.ID, BAKU—Tepat hari ini, Azerbaijan, sebuah negara di Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya, merayakan peringatan 103 tahun pembebasannya dari kuasaan Bolshevik-Dashnak. Pada 15 September 1918 silam, tentara Islam Kaukasus, termasuk korps Azerbaijan, memasuki Baku, membebaskan kota dari pendudukan Bolshevik-Dashnak.
Baca Juga Pada 10 September 1918, Nuru Pasha, seorang jenderal Utsmaniyah dalam pasukan Utsmaniyah, mengambil kendali langsung atas pembebasan Baku. Atas perintah Nuru Pasha, komando Front Timur dan Grup Utara yang tergabung di dalamnya dilikuidasi, dan pergerakan semua formasi di depan langsung dipercayakan kepada komando Tentara Islam Kaukasus. Sekitar 8.000 tentara Ottoman dan pasukan Azerbaijan yang terdiri dari hingga 7.
Musuh dihancurkan oleh tembakan artileri. Resimen ke-56, yang menjadi protagonis ofensif, merebut ketinggian strategis dan bergerak maju mengejar musuh. Resimen ke-15 mengambil alih lereng Balajary, dan pasukan Mashtagha dari resimen ini merebut Sabunchu, dan relawan rakyat merebut stasiun Keshla. Pada tanggal 14 September, Jenderal Densterville dan pemerintah kediktatoran Kaspia Tengah, dan Komisaris Baku meninggalkan Baku.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »