18 Juni 2014 adalah salah satu momen bersejarah di Surabaya. Sewindu silam adalah detik-detik menegangkan di Jalan Kupang Gunung Timur I Surabaya yang karib dikenal sebagaiRentetan aksi unjuk rasa menolak penutupan lokalisasi Dolly yang konon terbesar se-Asia Tenggara telah berlangsung cukup panjang. Deklarasi penutupan lokalisasi itu digelar di Islamic Center.
Tapi, siapa sebenarnya sosok pemilik nama yang tersohor dan identik dengan prostitusi itu? Ada versi yang menyebut namanya adalah Dolly Van der Mart, perempuan Belanda yang jadi muncikari pada awal periode rumah bordil di Surabaya. Ada beberapa versi yang menyebutkan bahwa dua nama yang disingkat itu adalah Dollyres Advenso atau Advenso Dollyres. Sedangkan versi lainnya yang didapatadalah Dolira Advonso. Beragam versi itu muncul seperti juga ejaan Chavid yang kerap dieja Chavit.
Dolly memang termasuk yang mengawali bisnis prostitusi di Kupang Gunung pada 1960-an silam. Tapi ia bukan yang pertama di bisnis pelacuran. Ia banyak belajar dari seorang muncikari tersohor bernama Tante Beng di Kembang Kuning.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: GOAL_ID - 🏆 32. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Bolanet - 🏆 20. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »