Mengapa Covid-19 Lebih Mematikan pada Orang yang Obesitas?

  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 14 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 9%
  • Publisher: 68%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Mengapa obesitas bisa meningkatkan risiko rawat inap, penggunaan ICU dan kematian bila terinfeksi Covid-19? Berikut penjelasannya

. Namun, kaitan ini menjadi semakin jelas dalam beberapa studi baru yang dipublikasikan belakangan ini.

Studi lainnya, yang baru dipublikasikan sebagai pracetak pada bulan lalu oleh Genentech, juga menemukan hasil serupa. Dari 17.000 pasien yang masuk rumah sakit karena Covid-19 di Amerika Serikat, 29 persen di antaranya kegemukan dan 48 persen lainnya obesitas .

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

angkvgadang Mandor_Asphalt

BOLEH DICOBA SOP SUBARASHINYA .. jaga pola makan jua yaa karena bbrp penyakit berawal dr obesitas . Bisa beli eceran dan free ongkir loh coba cek ig afchealth_

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 9. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Begini Cara AS Peringati 19 Tahun Tragedi 9/11 di Tengah Pandemi COVID-19Setelah mempublikasikan artikel cek fakta, seorang jurnalis media mengalami doxing. akan menempuh jalur hukum.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Survei: Warga Jerman Lebih Waswas dengan Kebijakan Trump Ketimbang Covid-19Survei yang dilakukan sebuah perusahaan asuransi memperlihatkan masyarakat Jerman lebih takut dengan kebijakan Presiden Trump ketimbang Covid-19 *SUDAHLAH... KONDISI DI JERMAN SEKARANG ITU TELAH DIKUASAI PENGUNGSI MUSLIM! MAU GA MAU MEREKA BENCI TRUMP TERMASUK TEMPO BUKAN MEDIA NETRAL? HAHAHA
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Makan di Luar Lebih Berisiko Terpapar Covid-19 daripada Naik Kendaraan UmumPusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC), menyoroti risiko aktivitas saat orang tidak selalu bisa memakai masker dan mempraktikkan jarak sosial, seperti makan dan minum saat di restoran. Makan di luar rumah saat ini mungkin memiliki risiko lebih tinggi tertular Covid-19 daripada menaiki transportasi umum atau potong rambut di salon. Untuk keperluan studi, para peneliti itu menganalisis informasi dari 314 orang dewasa yang dites Covid-19 di salah satu dari 11 fasilitas perawatan kesehatan di seluruh Amerika Serikat. Semua peserta mengaku mengalami beberapa gejala yang membuat mereka diuji. Sekitar setengah dari peserta ternyata positif Covid-19 sedangkan setengah lainnya negatif. Mereka diwawancarai tentang aktivitas yang mereka lakukan selama 14 hari sebelum gejala muncul termasuk pergi ke toko, gym, kantor, salon, bar atau kedai kopi; menghadiri acara keagamaan, menggunakan transportasi umum atau makan di restoran. Secara keseluruhan, orang yang dites positif Covid-19 melaporkan dua kali lebih sering makan di restoran dalam 14 hari sebelum jatuh sakit daripada orang yang dites negatif. Begitu para peneliti mengecualikan orang yang memiliki kontak dengan pasien Covid-19, mereka menemukan, partisipan yang positif hampir tiga kali lebih sering makan di restoran, dan hampir empat kali lebih sering pergi ke bar atau kopi dibandingkan mereka yang dites negatif. Tidak ada aktivitas lain dari survei yang dikaitkan dengan peningkatan risiko Covid-19. Para penulis mencatat, salah satu batasan dari penelitian mereka tidak membedakan antara makan di dalam dan di luar ruangan. “Paparan dan aktivitas saat penggunaan masker dan jarak sosial sulit dipertahankan, termasuk pergi ke lokasi yang menawarkan makan dan minum di tempat, mungkin menjadi faktor risiko penting untuk infeksi SARS-CoV-2,” ujar peneliti seperti dilansir Livescience, dikutip Antara, Sabtu (12/9/2020). Para pakar kesehatan merekomendasikan kiat untuk mengurangi risiko tertular Covid-19
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

8 Provinsi Laporkan Angka Sembuh Lebih Tinggi dari Kasus Baru COVID-19 per 12 September 2020Ada 8 provinsi yang melaporkan kasus sembuh lebih tinggi dari kasus baru COVID-19 pada hari ini
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Khofifah Sebut PSBM Lebih Efektif Tekan Penyebaran Covid-19 |Republika OnlinePembatasan sosial berskala mikro (PSBM) lebih efektif diterapkan di Jatim Apa jatim sdh terkendali? Kalau mmg yakin efektif .... terapkan ..... dan mestinya terlihat hasil yg dianggap efektif tadi. Buktikan jangan asal ngomong pakar kesehatan dari mana yg bilang lebih efektif Saya liat lama2 banyak sekali pakar kesehatan pada muncul asal ngoceh demi mengamankan cukong chinanya
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Anies: Tes Covid-19 Saat PSBB akan Lebih Masif |Republika OnlineTesting Covid-19 akan lebih masif dilakukan di DKI seiring penerapan PSBB lagi
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »