Sebelumnya, seruan untuk menurunkan baliho "Keadilan Rakyat" itu telah disuarakan oleh Kedutaan Besar Israel di Jerman yang menyebut bahwa "itu bukan lah kebebasan berekspresi, melainkan ekspresi dari anti-semitisme gaya lama".
Mereka juga mempertanyakan keikutsertaan kelompok seniman kolektif asal Palestina, The Question of Funding, yang mendukung gerakan pemboikotan Israel dalam pameran ini. Pada saat itu, ruang rupa menyatakan bahwa mereka menolak melanggar kebebasan artistik, namun mendukung netralitas politik. "Memang saatnya kita kembali belajar menggunakan wawasan yang lebih baru terkait hegemoni ini. Karena kalau dibilang seni itu bebas, itu hanya ilusi saja, tetap kita harus melihat konteksnya," ujar dia.Kritikus seni rupa di Indonesia, Bambang Bujono, menilai perbedaan perspektif terkait pembacaan karya seni tersebut seharusnya dibahas melalui dialog intelektual.
"Karena kalau semuanya harus mengacu pada batas-batas sensitivitas, tidak akan ada habisnya, sebab dalam satu lukisan dengan yang lain, sebuah simbol yang sama bisa jadi memiliki makna yang berbeda," kata Bambang.Sempat terjadi suasana tegang dan ketidakpastian pascapenurunan baliho"Bukan satu dua kali, tiba-tiba banyak penduduk setempat kami temui selagi belanja misalnya, justru meminta maaf kepada kami atas ketidaknyaman yang kami alami," jelasnya dengan nada heran.
Lembaran kelam pernah dialami kota ini dikarenakan kebrutalan Nazi. Militer pimpinan Adolf Hitler itu menghancurkan semua sinagoga, institusi, dan bangunan Yahudi di Kassel. Di Jerman, lambang Bintang Daud berkaitan dengan masa lalu kelam ketika Nazi mewajibkan orang-orang Yahudi mengenakan lencana itu untuk mengidentifikasi dan mengopresi mereka.
"Kami sedih bahwa detil dari baliho ini dimaknai secara berbeda dari maksud sebenarnya. Kami minta maaf atas luka yang timbul dalam konteks ini. Karena itu, dengan sangat menyesal, kami menutupi karya itu," tulis Taring Padi. Spanduk ini sebelumnya juga pernah ditayangkan di sejumlah pameran, antara lain Jakarta Street Art Festival pada 2004, pameran restrospektif Taring Padi di Yogyakarta pada 2018, serta pameran Seni Polifonik Asia Tenggara di Nanjing, China pada 2019.Setu Legi menjadi anggota Taring Padi sejak komunitas ini didirikan tahun 1998.Dalam banner tersebut banyak sekali simbol-simbol yang jika dilihat sekilas tidak memiliki kaitan satu sama lain: 007,dan sebagainya.
SaveWadas nyampek di Jerman dong👏
Wawancara dengan Taring Padi dan Ade Darmawan, salah satu pendiri ruangrupa dapat dibaca di artikel ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: pikiran_rakyat - 🏆 11. / 68 Baca lebih lajut »
Jerman Naikkan Level Darurat Energi, Tuding Putin Lancarkan 'Serangan Ekonomi'Jerman menaikkan level kedaruratan energinya ke level dua, yang memungkinkan mereka menjatah pasokan gas bagi industri dan konsumen rumah tangga. Situasi ini dampak apa yang disebut sebagai 'serangan ekonomi' Rusia. Internasional Kompas57
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »