Menelusuri Penyelundup Benih Lobster – Bebas Akses

  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 7 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 6%
  • Publisher: 70%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Penelusuran awal tentang penyelundupan benur lobster oleh tim investigasi Kompas di awal Mei lalu di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat berujung titik terang. Video LiputanInvestigasi AdadiKompas

Harian Kompas adalah surat kabar Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. Kompas diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari kelompok usaha Kompas Gramedia , yang didirikan oleh P.K. Ojong dan Jakob Oetama sejak 28 Juni 1965.

Mengusung semboyan"Amanat Hati Nurani Rakyat", Kompas dikenal sebagai sumber informasi tepercaya, akurat, dan mendalam.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Mengintai Penyelundupan Benih Lobster – Bebas AksesIA mundur satu langkah saat kami menanyakan penyelundupan benur lobster melalui dermaga-dermaga tempat kapal rakyat biasa berlabuh, atau pelabuhan tikus. IA curiga ada orang lain yang mendengarkan percakapan kami. BiLLYKHAERUDIN Buset , serius nih kompas mau investigasi ?
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Lobster Bisa Punah – Bebas AksesHarian Kompas mewawancarai secara khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, seputar hambatan memberantas penyelundupan benih lobster dan upaya pemerintah menjaga keberlangsungan mata pencaharian nelayan. Susi ditemui di rumah dinasnya di kawasan Jakarta Selatan,Kamis (20/6/2019).
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »