Liputan6.com, Jakarta - Meski sejumlah destinasi sudah membuka kembali pintunya untuk dikunjungi wisatawan, tak demikian halnya dengan sebagian besar masyarakat. Masih banyak yang takut untuk kembali beraktivitas di luar jadi penyebabnya walau keinginan liburan sudah menggebu. Tur virtual bisa menjadi jalan tengah untuk situasi tesebut.
"Melalui berbagai kegiatan virtual event telah mengungkapkan praktik baik yang menarik dalam mempromosikan destinasi wisata di masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini, dengan tetap memastikan terlaksananya upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau TPB," sambung dia. 2 dari 4 halamanBukan SubstitusiPihaknya juga berkolaborasi dengan berbagai pihak seputar pelatihan tur wisata virtual, seperti dengan Kemenparekraf, Bakti Kominfo, dan National Geographic Indonesia, dalam pembuatan dokumentasi interaktif tur virtual. Namun, ia menegaskan hal itu bukanlah substitusi kegiatan wisata fisik, melainkan sebagai wadah informasi bagi calon turis sebelum mengunjungi destinasi yang diidamkan di kemudian hari.
Ira juga mengatakan bahwa story telling yang baik adalah aspek yang dapat dimanfaatkan para pemandu untuk menarik perhatian wisatawan. Semua bisa dilakukan dengan memandu dari rumah atau off-site. " meluncurkan virtual tour yang dimulai dari Lawang Sewu, dan Museum Kereta Api Ambarawa yang berada di bawah naungan KAI," kata Otnial.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »