Memperpanjang Usia Seni Tradisional, Kolaborasi Swasta dan Pemerintah Dinanti

  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 56 sec. here
  • 12 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 61%
  • Publisher: 70%

Budaya Berita

Ekonomi Kreatif,Seni Tradisi,Swasta

Komitmen pemerintah untuk makin memperhatikan seni tradisional dinanti sebab memperpanjang napasnya perlu usaha nyata.

Swargaloka mementaskan pertunjukan musikal bertajuk Ratapan di Timur Tanah Jawa di Gedung Kesenian Wayang Orang Bharata, Jakarta, Senin . Acara yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini mengangkat ceritaJAKARTA, KOMPAS — Seni pertunjukan tradisional yang terpinggirkan dapat memperpanjang usianya karena tak lepas dari beragam bantuan tanggung jawab sosial perusahaan. Sejumlah perusahaan melakukan terobosan pada sektor kebudayaan, tetapi tugas terbesar memelihara tetap diemban negara.

Ketika ditanya soal besaran bantuan tahunan yang diberikan, Renita mengatakan nominalnya berbeda tiap tahun. Pembagian proporsinya tak sama dari waktu ke waktu, bergantung kebutuhan.Pergelaran wayang ental bertajuk Danuraga di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis . Mengangkat kisah fiksi tentang filosofi menjaga air dan kerukunan dalam persaudaraan, wayang ental ini dimainkan oleh Sanggar Seni Kuta Kumara Agung dari Bali. Wayang ental merupakan wayang tiga dimensi yang terbuat dari daun lontar.

Sepanjang 2023, bank swasta itu mengucurkan Rp 153,2 miliar untuk biaya CSR. Proporsi terbesar pada pendidikan, diikuti cabang budaya, lingkungan, kesehatan, dan pengembangan komunitas yang besarannya serupa.Peresmian Griya Kopi Doesoen Kopi Sirap, Minggu , di desa wisata edukasi dan budaya Doesoen Kopi Sirap yang terletak di Dusun Sirap, Desa Kelurahan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu .

Peran swasta memang diharapkan guna mempertahankan seni tradisional. Namun, kolaborasi antara pemerintah dan swasta tentu makin mengoptimalkan upaya memperpanjang napas budaya.

Ekonomi Kreatif Seni Tradisi Swasta Utama Djarum Foundation Liputan 4K Suara Tak Terdengar Pekerja Seni Pertunjukan Tradisional Sdgs SDG11-Kota Dan Pemukiman Yang Berkelanjutan

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Peduli Seni Pertunjukan TradisionalKemajuan teknologi menantang kita untuk lebih peduli merawat dan menjaga seni pertunjukan tradisional.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

”Akrobat” dan Siasat Bertahan Hidup Pekerja Seni TradisionalHidup pekerja seni pertunjukan tradisional kian susah. ”Akrobat” dan siasat ditempuh untuk sekadar bertahan hidup.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Pekerja Seni Pertunjukan Tradisional, Sendiri dan DitinggalkanBagaimana kabar sanggar tari, ludruk, lenong, dan kelompok seni pertunjukan tradisional lainnya di tengah perubahan?
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Meriahkan Hari Lahir Pancasila, KCIC Gelar Pertunjukan Seni Tari Tradisional di Kereta WhooshSelain untuk menghibur penumpang pertunjukan seni tari tradisional merupakan upaya untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

Pameran Seni Rupa Tampilkan 1.100 Karya SeniSebanyak 1.100 karya seni ditampilkan dalam pameran seni rupa dan pertunjukan di Kota Semarang yang merupakan hasil karya 600 mahasiswa dari berbagai daerah.
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »

Dari Seni Grafis Menuju Seni KontemporerSemua seniman bisa menggunakan berbagai macam teknik seni cetak grafis untuk mencapai seni rupa kontemporer.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »