Bagi rata-rata masyarakat Indonesia, asuransi adalah produk tersier atau kebutuhan dengan prioritas terakhir. Tingkat kepemilikannya pun relatif rendah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, penetrasi produk asuransi masih di bawah 4 persen. Angka ini jauh di bawah penetrasi asuransi di negara ASEAN lainnya, yang sudah mencapai 6-7 persen.Kondisi ini menggambarkan rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya produk asuransi.
Harus diakui, tantangannya adalah tidak bertemu dengan calon nasabah. Kami sudah mengembangkan program penjualan secara virtual melalui sistem pemasaran PRUCekatan, singkatan dari “cepat tanpa harus berdekatan”, untuk menawarkan berbagai produk. Angka jumlah agen baru kami justru semakin bertumbuh. Banyak orang mendadak sadar bahwa asuransi itu penting. Butuh orang untuk menjelaskan kepada masyarakat. Pada Juni lalu, jumlah tenaga pemasar Prudential Indonesia sebanyak 285 ribu, tumbuh 9,62 persen dari 2019 yang sebanyak 260 ribu agen. Dengan banyaknya inisiatif dan program yang sudah kami siapkan hingga akhir tahun, kami sangat yakin akan mempunyai agen yang memadai untuk bisa memberikan pelayanan.
Asuransi juga musti banyak belajar, ada kan yg ga bisa bayar premi bahkan tutup ga bisa bayar kewajiban ke nasabah, ini bikn org kurang percaya kan
Bodoh kalo gitu. Harusnya masyarakat harus di beri pendidikan dan pendidikan kesehatan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »