JAKARTA - Pembubaran kegiatan yang dihadiri Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia Gatot Nurmantyo di Surabaya, Jawa Timur, kemarin menyita perhatian banyak pihak. Apalagi, ratusan orang dari berbagai organisasi kemasyarakatan juga mengadang KAMI menggelar kegiatan.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera pun angkat bicara menyikapi peristiwa yang dialami KAMI itu."Pertama, bukan budaya baik saling adang mengadang. Negara kita demokratis," ujar Mardani Ali Sera kepada SINDOnews, Selasa .Legislator asal Daerah Pemilihan Jawa Barat VII ini mengatakan, semua diberi wadah dan peluang untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya."Selama ikut protokol Covid-19, KAMI punya hak hidup dan menyampaikan pendapat.
"Jadi begini, Pak Gatot itu mau ke Gedung Juang 45. Kami sarapan dulu di penginapan itu . Saat sarapan, itu kan banyak kiai dan tokoh masyarakat. Mereka lantas meminta Pak Gatot memberi sambutan. Baru di tengah jalan dibubarkan polisi. Di luar, ormas juga teriak-teriak dan melakukan intimidasi," kata Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia Jatim Donny Handricahyono. .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »