Polisi menghadirkan barang bukti kasus aborsi ilegal di kawasan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu .
Bersama DK ada sembilan orang yang juga ditangkap, termasuk seorang pasien. ”DK adalah lulusan universitas di Sumatera Utara tahun 2017, pernah melakukan koas di rumah sakit di sana, dan hanya dua bulan,” ucap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Rabu , dalam konferensi pers di Jakarta.
Ketiga, tersangka dengan peran menopang operasi di luar tindakan medis, yakni NA yang bekerja di bagian registrasi pasien dan kasir, RA yang menjaga pintu klinik, ED sebagai petugas kebersihan sekaligus penjemput pasien, dan SM yang bertugas melayani pasien. Adapun peran keempat adalah pasien pengakses layanan aborsi ilegal, RS .”Setelah aborsi, tersangka yang membantu dokter membuang hasilnya ke WC di ruang tindakan.
Biaya aborsi bervariasi bergantung usia janin, berkisar Rp 2,5 juta-Rp 5 juta. Namun, klinik membatasi hanya menerima pasien dengan usia janin maksimal 14 minggu sehingga tindakan cukup dengan alat penyedot janin. ”Kenapa? Karena janin masih berbentuk gumpalan darah, belum berbentuk bayi,” ucap Yusri.
Itu pun belum menghitung jumlah pasien di klinik yang dibuka LA sebelumnya pada 2002-2004 di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat. Perempuan ini vakum dulu 13 tahun, lantas merekrut DK untuk menjadi dokter di klinik Percetakan Negara.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »