Seorang ibu dan anak di pedalaman Kampung Saga, Sorong Selatan, Papua Barat Daya, membeli makanan-makanan instan diatau warung di atas perahu. Sejumlah riset terbaru menunjukkan, makanan instan dan ultra-olahan dikaitkan dengan meningkatnya risiko kesehatan, termasuk pada anak-anak.
Hasilnya, anak-anak yang mengonsumsi lebih banyak makanan ultra-olahan memiliki skor lebih tinggi pada beberapa parameter, seperti indeks massa tubuh, lingkar pinggang, indeks massa lemak, dan kadar gula darah. Mereka juga memiliki kadar kolesterol HDL yang lebih rendah, yang dianggap sebagai kolesterol baik, dalam darahnya.Tingkat kematian per 100.000 penduduk terkait pola makan atau diet pada 2017.
Anak-anak dari ibu yang berpendidikan rendah atau tingkat sosial ekonomi rendah umumnya lebih banyak mengonsumsi makanan ultra-olahan sehingga membuat mereka rentan mengalami masalah kesehatan di kemudian hari.
Nutrisi Utama Gizi Anak Makanan Ultra-Olahan Sdgs SDG12-Konsumsi Dan Produksi Yang Bertanggung Jawa SDG02-Tanpa Kelaparan SDG03-Kehidupan Sehat Dan Sejahtera SDG01-Tanpa Kemiskinan SDG11-Kota Dan Pemukiman Yang Berkelanjutan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »