REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang merancang layanan uang elektronik bernama Wangsaku. Inovasi ini telah diikutsertakan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan dan berhasil lolos tahap pendanaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada Mei lalu.
Mahasiswa Prodi Informatika UMM ini mengaku khawatir angka kasus Covid-19 pada anak semakin naik saat sekolah kembali dibuka. Hal ini karena kontak fisik di antara mereka akan semakin banyak sehingga membentuk klaster penularan baru. Rancangan teknologi Wangsaku nantinya akan ditanamkan pada gelang sebagai media transaksinya. Gelang yang dilengkapi dengan teknologi Near Field Communication ini akan memudahkan anak untuk membeli sesuatu tanpa harus melakukan kontak fisik. Selain berfungsi sebagai media transaksi keuangan, gelang ini juga bisa digunakan sebagai parental controlling karena struk belanja anak akan dikirim kepada orang tua.
Pada proses pembuatannya, Antho tak menampik, tim menemukan kendala saat menyusun database. Tim harus menghubungkan proses layanan di kasir kantin dan aplikasi wangsaku."Hal itu cukup rumit untuk kami,” kata mahasiswa kelahiran Lombok tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »