REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi pandemi yang sedang berlangsung selama beberapa bulan terakhir, memaksa merek dan bisnis, khususnya UMKM bekerja keras menjaga kelangsungan dan kelancaran operasi bisnis. Memasuki kuartal keempat di akhir tahun 2020, sentimen terhadap epidemi masih terasa sangat kuat.
Cobalah mencari alternatif dropshipper sehingga dapat menghilangkan biaya pengiriman dan gudang. Menemukan pemasok lain yang memberikan harga kompetitif dapat membantu proses pengadaan dan memangkas biaya operasional.Pemilik usaha kecil seringkali tidak dapat membedakan konsep diversifikasi, dan mengartikannya untuk menyediakan koleksi produk yang berbeda. Menambahkan produk atau layanan lain ke penawaran bukanlah diversifikasi.
“Terkadang, mengubah model bisnis mungkin terlihat sebagai upaya terakhir untuk bertahan hidup. Anda dapat memulai dengan mengubah kategori produk, menyederhanakan proses pembayaran, dan lainnya. Dengan begitu, bisnis dapat terus beradaptasi dengan tren dan pola konsumsi dari konsumen,” tambah Melina.Di saat krisis, seseorang perlu menurunkan ekspektasi dari kinerja bisnis. Usahakan untuk memusatkan perhatian pada kelancaran operasi, selain keuntungan yang dapat diraih.
"Hindari mengambil utang bisnis tanpa kemampuan untuk melunasinya. Dengan cara ini, Anda dapat mencegah bisnis dari tekanan finansial yang tidak semestinya atau bahkan kehabisan dana,” jelas Melina.Masa pandemi merupakan waktu yang tepat untuk menjadi inovatif guna mencari cara baru menjangkau konsumen lewat bantuan teknologi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »