SEJAK tahun 1990, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menjadi salah satu pionir instansi pemerintah yang mulai menerapkan teknologi informasi dalam penyediaan layanan kepada para pengguna jasanya.
Pada era revolusi industri 4.0 saat ini, pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi dapat berakibat pada hilangnya eksistensi sebuah organisasi/bisnis jika tidak mampu melakukan adaptasi secara cepat. Sejak kemunculannya di tahun 2007, aplikasi seluler berbasis android menjadi sebuah fenomena baru yang digandrungi masyarakat secara luas. Penggunaan telepon selular pintar dengan penambahan fitur aplikasi seluler seakan menjadi kebutuhan dasar masyarakat dalam melakukan aktivitas kesehariannya, tidak terkecuali pada sektor bisnis, bahkan merambah hingga ke layanan instansi pemerintah.
Menjawab hal tersebut, aplikasi Mobile-BeaCukai menyediakan dua fitur utama sebagai bentuk transparansi layanannya, yaitu fitur pelacakan barang kiriman dan fitur kalkulator bea masuk dan pajak impor . Fitur pelacakan status importasi barang saat ini tidak hanya untuk layanan impor barang kiriman, tetapi juga diperluas untuk pelacakan status importasi barang umum , pelacakan status dokumen manifes, pelacakan status dokumen ekspor, pelacakan status dokumen impor ke kawasan berikat, hingga pelacakan status dokumen CK-5 dalam layanan cukai.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »