- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, Moskow menjadi sasaran"perang hibrida total" oleh Barat, tetapi justru berhasil melawan sanksi Barat dengan menjalin kemitraan yang lebih dalam bersama China, India, dan banyak negara lainnya.
"Barat secara kolektif menyatakan perang hibrida total terhadap kami dan sulit untuk memprediksi berapa lama semua ini akan berlangsung tetapi jelas konsekuensinya akan dirasakan oleh semua orang, tanpa kecuali," kata Lavrov, seperti dilaporkan Straits Times, Sabtu . Sanksi terhadap perusahaan, bank, dan elite politik Rusia dijatuhkan untuk menghukum Rusia atas perang yang menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang mengungsi, mengganggu pasar energi, dan memperburuk krisis pangan global dengan menaikkan harga biji-bijian, minyak goreng. dan pupuk.
Lavrov mengutip sanksi, yang mencakup penyitaan hampir setengah dari cadangan devisa Rusia senilai USD640 miliar, sebagai bukti tidak ada satu negara pun yang aman dari pengambilalihan dan"perampokan negara", dan perlunya negara-negara untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada Amerika Serikat Serikat dan sekutunya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »