Insiden rate mengambil rumus membandingkan angka kasus positif per jumlah penduduk. Gugus Tugas memakai rasio per 100 ribu penduduk.
Petugas melakukan tes swab Corona di Pasar Sayur Cipulir, Jaksel, Kamis . Tes tersebut sebagai upaya untuk mengetahui persebaran virus Corona di daerah tersebut. Foto: Ari Saputra "Di sini misalnya kita melihat DKI yang paling tinggi Jakarta Pusat. Yang kedua Kota Makasar peringkat keduanya ini per tanggal 28 Juni 2020," kata Dewi.Kemudian, insiden rate tertinggi di kabupaten kota selanjutnya disusul Kota Surabaya, Jayapura, dan terakhir Banjarmasin. Dewi mencontohkan misalnya angka kasus positif di daerah A, B dan C sama yaitu 50 orang positif, tetapi yang membedakan adalah jumlah penduduknya.
"Jadi misalnya ada kabupaten A dan B sama-sama 50, tapi ternyata jumlah penduduk di kabupaten A cuma 200, di kabupaten B jumlah penduduknya 120. Nah ternyata kalau kita bilang laju insidensinya adalah atau bahasanya adalah insiden kumulatif kalau di tempat daerah A ini berarti jumlah orang positif 25 orang per 100 orang penduduk, sedangkan di daerah B karena jumlahnya lebih sedikit dia lebih tinggi 41 orang per 100 penduduk.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »