REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE -- Hari ini adalah Hari Noken. Pada perhelatan PON XX Oktober lalu, noken menjadi souvenir yang paling banyak dicari oleh mereka yang hadir di acara PON itu. PON diadakan di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. “Ada mahkota dari bulu kasuari, koteka, dan lainnya, dan tentu saja noken yang paling banyak dicari,” ujar Micael Henky pengelola toko suvenir Pondok Ivone Noken saat ditemui di Merauke, beberapa waktu lalu.
Baca Juga Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten Boven Digoel melakukan pendampingan masyarakat membuat noken dari kulit pohon melinjo. Pohon melinjo tersedia banyak di hutan produksi di Kabupaten Boven Digoel. Sejak dibentuk 2018, KPHP Boven Digoel telah memfasilitasi 12 kelompok tani binaan di beberapa kampung. Termasuk di antaranya adalah kelompok produksi men dari kulit kayu genimo. Men adalah sebutan noken di Papua selatan. Sedangkan genimo adalah sebutan untuk melinjo.
Untuk mendapatkan kulit kayu melinjo, masyarakat Boven Digoel mengambilnya dari hutan produksi di kampung mereka. Tapi, Lementina Abayaka yang tinggal di Merauke, harus membeli kulit kayu melinjo untuk bahan noken yang ia buat. Lementina belajar membuat noken sejak usia SD sewaktu masih tinggal di kampung kelahirannya, Wamko di Distrik Waroko, Kabupaten Merauke. Pada 1982 ia pindah ke kota Merauke dan hingga sekarang di usianya yang sudah 62 tahun, Lementina masih membuat noken untuk dijual.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »