Kuliah Membuat ”Napas” Perempuan di Pedalaman Lebih Panjang

  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 48 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 70%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Peluang kerja bagi perempuan sarjana di pedalaman lebih terbuka. Mereka bisa melompati kerja-kerja informal.

Apabila bermukim di daerah pertanian, mereka harus siap mengolah hasil ladang. Mengupas pinang atau ”menyadap” pohon karet. Namun, ”napas” mereka bisa lebih panjang apabila bersatus sebagai sarjana. Berbagai pilihan pekerjaan pun terbuka di depan mata.

Sedikitnya perempuan yang lanjut ke pendididkan tinggi di Saloo ketika itu, kata Karni, bukan tanpa alasan. Penghasilanwarga di sana adalah bertani. Mereka merasa cukup menyekolahkan anak sampai bisa baca tulis lalu membantu orangtua di ladang. Karni termasuk beruntung karena terlahir dari keluarga guru. Ibu dan almarhum ayahnya tidak membedakan anak-anaknya. Ia paling bontot dari empat bersaudara, dua lelaki dan dua perempuan. Semuanya lulus pendidikan tinggi.Ibu-ibu di Pulau Hinako, Nias Barat, Sumatera Utara, Sabtu , tengah menjemur cengkeh untuk dijual keluar pulau.

Karni lulus kuliah pada 2021. Tahun berikutnya ia menjadi tenaga honorer di Kantor Bupati Nias Barat, Sumatera Utara. Awal tahun ini, kontraknya berakhir. Namun, bukan berarti dia menganggur. Kini, dia berstatus sebagai anggota Panitia Pemungutan Suara . ”Habis ini saya menunggu tes PNS dulu. Kalau tak lulus, mungkin bakal cari kerja di rantau,” ujarnya lagi.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Hari Perempuan Internasional 2024 di Jakarta - 'Kemerosotan demokrasi ancaman serius bagi partisipasi perempuan'Memperingati Hari Perempuan Internasional, Jumat (08/03), sejumlah LSM dan kelompok yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Indonesia (API) menggelar unjuk rasa menuntut dan menyerukan 'penegakan demokrasi dan supremasi hukum'. Mereka juga menyoroti masih adanya kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan.
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »

Hari Perempuan Internasional 2024: Kisah 'Mimi Campervan Girl', perempuan muda yang menjelajahi Indonesia dengan mobil minivanMimi Campervan: Keliling Indonesia seorang diri sambil berbagi ke sesama
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »

Cerita Perempuan Pemimpin Bisnis dari Berbagai SektorPerempuan pemimpin bisnis, Esther Satyono, Ira Noviarti, Dayu Dara, Carmelita Hartoto, bercerita soal kiprah perempuan.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Utang Biaya Kuliah Membelit Sepanjang MasaUtang biaya kuliah bisa membelit sampai 30 tahun, melebihi jangka waktu kredit rumah.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Banyak Yang Tak Tahu, Komeng Ternyata Kader HMI, Gabung Diajak Eggi SudjanaKomeng bahkan mengaku saat masih kuliah sempat ikut demo di era reformasi 1998
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »

Cerita Bejujung dan Besiar, Pemuda Suku Anak Dalam yang Lolos Kuliah di UnjaSebagai bagian dari Suku Anak Dalam di Jambi, Bejujung dan Besiar berusaha untuk mengenyam pendidikan tinggi dan berhasil lolos kuliah di Unja.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »