Lockdown di India mengakibatkan banyak pekerja migran putuskan pulang kampung dengan jalan kaki. Walau pemerintah telah melarang untuk berjalan kaki, eksodus itu tetap terjadi. Setelah 2 bulan lockdown, beberapa pekerja itu masih dalam perjalanan. Beberapa di antaranya harus menempuh jarak 100 km. Mereka juga kesulitan mendapatkan makanan
Krisis kemanusiaan berlangsung di India setelah lebih dari 100 migran meninggal di dalam perjalanan pulang. Kini, walau India sudah mulai melonggarkan lockdown banyak pekerja masih belum bisa Kembali karena masih terjebak di perjalanan.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Barcelona Sedang Krisis Kiper Pelapis |Republika OnlineNeto dan Andre Onana disebut belum dapat menjaga gawang Camp Nou.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Amerika Selatan 'Pusat Krisis' Baru Virus Corona di DuniaAmerika Selatan telah menjadi
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Krisis Covid-19, Prancis Ingatkan Masa Depan RenaultMenkeu Prancis saat ini sedang mempertimbangkan pinjaman setara Rp 80,6 triliun untuk menyelamatkan Renault di tengah krisis Covid-19.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Mohamed Salah Hingga Cristiano Ronaldo, Sixpack Selama LockdownMeski lockdown dan harus isolasi diri, pesepakbola dunia tetap menjaga kebugaran tubuh. Buktinya, mereka masih tetap sixpack dengan berolahraga. Puguh da gawean. Aing kikituan? Lain pupujieunen ah.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Ratusan WNI Dipulangkan dari India Selama Pandemi, Termasuk Keluarga Perwira TNISekitar 200 warga negara Indonesia dari berbagai daerah di India telah dipulangkan menggunakan layanan penerbangan khusus selama pandemi COVID-19 PandemiCOVID-19
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »