REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar Komunikasi dari Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo menyarankan KPU dan Bawaslu membentuk tim pengawas untuk mencegah adanya klaster baru Covid-19 saat Pemilihan Kepala Daerah Kota Surabaya 2020."Tim pengawas terdiri dari ahli kesehatan dan epidemiologi," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu malam.
Bahkan, lanjut dia, siapa pun sekarang ini berpotensi terkena Civid-19 sehingga penyelenggara Pilkada harus kerja ekstra. Dia mengatakan, meski KPU telah membuat larangan berkumpul dan anjuran untuk kampanye melalui daring, keinginan bertemu langsung dengan kandidat akan sulit dibendung. Dosen FISIP Unair itu juga meminta setiap pasangan calon untuk menahan diri dan tetap mematuhi protokol kesehatan agar tidak adanya klaster baru Covid-19."Ini Pilkada darurat. Risiko kesempatan manusia amat berat. Paslon harus mengedepankan kesehatan semua orang," ujarnya.
Lumayan apbn bisa di sunat demi covid19,,, Ayo baris pasukan KORUP,,, BISA AJE LUH CARI DUIT,,, anjay,,,
Mestinya isinya artis.
Napa ga ditunda duLu aja sih
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »