KPK Kritik Omnibus Law Mau Hapus Hukum Penjara bagi Pengusaha Bandel

  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 55 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 25%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengkritisi rencana dihapusnya pidana bagi para pengusaha bandel dalam omnibus law yang mau dibuat pemerintah-DPR. Seperti apa? OmnibusLaw

yang mau dibuat pemerintah-DPR. Menurut Syarif, penghapusan pidana bagi pengusaha sama seperti kembali ke era kolonial.

"Jadi jangan kita membuat hukum yang kembali ke masa kolonial. Kita sudah milenial kembali ke kolonial, jadi saya pikir itulah yang saya ingin sampaikan," kata Syarif di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis .Syarif kemudian berbicara tentang aturan hukum berkaitan dengan korporasi di sejumlah negara, seperti Belanda dan Inggris. Menurut Syarif, negara-negara itu sudah menerapkan hukuman pidana untuk korporasi.

"Dulu Belanda saja tidak mengakui, sekarang di KUHP Belanda jelas sekali seperti itu. Terakhir kita dengar Volkswagen dihukum pidana dengan denda di Amerika Serikat, Roll-Royce yang berhubungan dengan KPK dihukum di Inggris, tapi ya itu banyak," ucapnya. Karena itu, Syarif meminta rencana penghapusan hukuman pidana bagi pengusaha yang membandel harus dikaji dan diperjelas. Dia khawatir"Jadi saya pikir itu perlu diperjelas agarini tidak menjadi alat untuk berlindung korporasi yang mempunyai niat tidak baik, ah ini penting mengapa? Itu korporasi itu harus bisa kita pertanggungjawabkan secara pidana," tuturnya.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Menkumham Respons Kecemasan KPK Soal Omnibus LawOmnibus Law tidak akan menghapus sanksi pidana bagi korporasi.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Omnibus Law yang Buat KPK KhawatirKPK meminta pemerintah terbuka soal RUU Omnibus Law agar publik bisa ikut mengoreksi. Yang terbuka itu cuma kaleng Kerupuk....
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Kritik Omnibus Law, Faisal Basri: Enggak Ada GunanyaEkonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri mengkritik RUU Omnibus Law yang kini tengah digodok pemerintah.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Komisioner KPK Terpilih Siap Bekerjasama dengan Dewas KPKLili Pantauli mengatakan siap bekerjasama dengan Dewan Pengawas KPK.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Jokowi Sebut Nama Calon Anggota Dewan Pengawas KPKAlbertina Ho, Artidjo, hingga Ruki disebut Jokowi masuk calon Dewan Pengawas KPK.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

KPK Kantongi Nama Kepala Daerah Pemilik Rekening KasinoSalah satu kepala daerah itu sudah berada dalam pemantauan dan penyelidikan.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »