REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Para pejabat Korea Selatan bekerja untuk menjaga lebih dari seribu orang terlantar akibat banjir untuk tetap aman dan sehat, Rabu . Proses evakuasi kali ini menjadi lebih sulit karena harus menerapkan langkah-langkah anti-virus corona di tempat-tempat penampungan yang ramai. Baca Juga Setidaknya 15 orang telah meninggal dunia dan lebih dari 1.500 orang terpaksa meninggalkan rumah karena hujan selama 42 hari berturut-turut.
Penutup kain dibuat untuk keluarga dan individu, dengan tempat tidur terpisah untuk menerapkan anjuran jarak sosial. Pemerintah setempat menunjuk manajer untuk memeriksa suhu dan skrining orang terhadap gejala Covid-19. Penduduk yang dipindahkan ke fasilitas tersebut diminta untuk memakai masker dan mencuci tangan.
Negara tetangga, Korea Utara, media pemerintah memperingatkan kemungkinan hujan lebat, banjir, dan angin kencang. Sementara laporan itu tidak menyebutkan kerusakan spesifik, Korea Utara secara historis rentan terhadap banjir.
sekelas korsel banjir. sekelas jepang juga banjir karena curah hujan tinggi. giliran jkt banjir dari curah hujan yang di salahkan gubenurnya. yang buang sampah tiap hari siapa, yang bikin dataram jkt rendah siapa dll. kmrn banjir karena tambang, ga ada yang mau nyalahin tambang
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »