REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Pemerintah Korea Selatan melaporkan lebih dari 2.000 kasus infeksi virus corona jenis baru pada Kamis . Negara itu tengah berjuang mengendalikan gelombang wabah yang melonjak selama liburan musim panas yang sedang berlangsung, serta dampak dari penyebaran varian Delta yang lebih menular.
Korsel dianggap menjadi salah satu negara yang berhasil mengatasi wabah sejak pandemi Covid-19 dikonfirmasi pada tahun lalu. Pengujian dan pelacakan kontak secara intensif menjadi strategi yang diandalkan Negeri Ginseng, membuat kesuksesan itu sempat terjadi. Namun, kini Korsel harus menghadapi lonjakan kasus Covid-19, bersamaan dengan kurangnya vaksin. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan 2.152 kasus pada Rabu , jumlah tertinggi kedua sejak pandemi dimulai di negara itu.
Lonjakan kasus dilaporkan di Ibu Kota Seoul dan daerah-daerah sekitarnya selama liburan musim panas. Hal itu terkait dengan banyaknya orang melakukan mobilitas dan kegiatan di luar. Atas lonjakan tersebut, Pemerintah Korsel diperkirakan memperpanjang aturan pembatasan pada Jumat besok. Kemungkinan pembatasan berlangsung selama empat pekan, jelang perayaan Chuseok, seperti thanksgiving di negara itu pada bulan depan. Lebih dari 35 persen dari 2.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »