Penumpang kereta api mengenakan masker yang dibagikan petugas medis PT Kereta Api Indonesia Daop I Jakarta di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat .
Konten hoaks umumnya tersebar di media sosial dan aplikasi pesan instan. Contohnya adalah konten berjudul ”virus korona dapat dicegah dengan rutin minum air putih dan menjaga tenggorokan tetap lembab”. Contoh lainnya, ”sup kelelawar penyebab virus korona”. Motif ketiga adalah latah. Individu/publik yang suka ikut menyebarluaskan kembali informasi tanpa mengecek kebenaran fakta.
Ismail menambahkan, tiadanya sumber informasi resmi yang secara berkala mendistribusikan penyebaran konten perkembangan virus korona berakibat percakapan di internet menjadi bebas. Fakta ataupun tidak menyatu. Masyarakat akhirnya tidak punya rujukan resmi ketika menerima penyebaran konten. Maria Van Kerkhove, Head of the WHO’s Emerging Diseases Unit, mengakui ada banyak informasi virus korona yang salah dan beberapa di antaranya bisa sangat menyesatkan publik.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »