REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan terus melakukan perlawanan terhadap India setelah status istimewa Kashmir dicabut. Sebagai langkah lanjutan, Pakistan menghentikan layanan kereta api ke India dan melarang pemutaran film-film India di bioskopnya.
India menuding kelompok militan yang didukung Pakistan telah melakukan serangan tersebut. Namun, tuduhan itu dibantah oleh Pakistan. Para pemimpin politik di Kashmir memperingatkan bahwa pencabutan status khusus akan memicu kerusuhan yang meluas. Setelah pencabutan status istimewa tersebut, situasi Kashmir menjadi mencekam.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres telah meminta India dan Pakistan untuk menahan diri. Guterres mengaku prihatin dengan pemutusan layanan telekomunikasi dan layanan internet serta penjagaan yang ketat. Menurutnya, hal tersebut dapat memperburuk situasi di Kashmir.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »