Komisioner KPU: Jika Tunda Pilkada, Jangan-jangan Tahun Depan Semakin Tak Mungkin...

  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 41 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 20%
  • Publisher: 68%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Komitmen KPU sejak awal, yakni ingin pilkada berlangsung dengan aman dari risiko pandemi Covid-19.

"Indonesia belum menyelesaikan gelombang pertama dan dimungkinkan kalau berdasarkan tren di beberapa negara, gelombang kedua akan lebih tinggi," kata Viryan dalam webinar bertajuk 'Dilema"Jangan-jangan kalau kita menunda sekarang, sampai dengan tahun depan, jangan-jangan tahun depan semakin tidak mungkin ," lanjut dia.Viryan menegaskan, komitmen KPU sejak awal ingin pilkada berlangsung dengan aman dari risiko pandemi Covid-19.

Hal itu, kata dia, terlihat dari upaya KPU yang menunda pelaksanaan pilkada dari tanggal 23 September 2020 menjadi 9 Desember 2020. "Komitmen menghadirkan pilkada yang aman dan sehat menjadi komitmen KPU sejak awal, sudah pernah ditunda dan itu bentuk komitmen kami," ujar Viryan Azis. Untuk diketahui, pemerintah, DPR dan penyelenggara pemilu sepakat akan melaksanakan pilkada serentak pada 9 Desember 2020.Tahapan Pilkada 2020 saat ini tetap digelar KPU di tengah pandemi Covid-19. Pada tanggal 4 hingga 6 September lalu, KPU menyelenggarakan pendaftaran peserta Pilkada.Hari pemungutan suara Pilkada 2020 rencananya dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember.

Adapun, Pilkada 2020 dilaksanakan di 270 wilayah di Indonesia, meliputi sembilan provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

Kesimpulannya berarti covid gk bisa dikendalikan oleh pemerintah...Dan sepertinya pemerintah juga mengakuinya

Secara gak langsung, gak percaya klo Covid19 akan berakhir.

Tunggu vaksinnya.....

Ga usah dlu ada pilkada sblm covid hilang ,kpla daerah yg baru blm tentu juga bisa mnyelesaikan covid

Duh, KPU aja menyangsikan kinerja pemerintah? 🤔 Wajah berpikir Sebagai rakyat mah cuma bisa berdoa semoga gelaran kerja KPU tidak menambah panjang gelombang pertama. Semoga juga tidak memecahkan rekor pemakaman karena pemilu.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 9. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

KPU Ancam Tunda Pengundian Nomor Urut Paslon Jika Ada KerumunanKomisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (24/9/2020) besok, menggelar tahapan lanjutan Pilkada serentak 2020, yakni pengundian... klo gak mau ada kerumunan jangan adakan pilkada, emang gak tau rakyat indonesia kayak gimana? jokowi KPU_ID
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

Eks Komisioner KPU Ingatkan Pilkada Bisa Jadi Bencana BaruEks Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay meminta pilkada ditunda hingga ada aturan tegas tentang penerapan protokol kesehatan. nah Bikin bencana dg biaya dari APBN sebesar 20,46 T He..he.. kok sampean lha wong NU n Muhamadiyah wis nggak direken jokowi di dongakno ojo nganti di pekso mundur mergo melanggar hak azasi mamusia berat.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »

Komisioner KPU Agam Positif Covid-19 |Republika OnlineKomisioner KPU Agam masuk dalam kategori OTG.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Bakal Cabup Positif Covid-19, Komisioner dan Staf KPU Malang Jalani Rangkaian TesBakal Cabup Malang Heri Cahyono itu telah menjalani tes swab ulang di salah satu laboratorium di Kota Malang dan dinyatakan negatif Covid-19.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

KPU Malang Tunda Pemeriksaan Bacalon Positif Covid |Republika OnlineBapaslon yang positif Covid-19 harus melakukan penanganan terlebih dahulu
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

KPU Tunda Penetapan Paslon yang Positif Covid-19 |Republika OnlineMasih ada 11 orang bakal calon yang positif Covid-19.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »