Komisi XI DPR: Belum Ada Usulan Final untuk Cetak Uang ke BI | Republika Online

  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 38 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 18%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Usulan cetak uang masih jadi perdebatan di antara anggota Komisi XI DPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tidak hanya menjadi momok bagi kesehatan tapi juga menjadi ancaman serius terhadap stabilitas ekonomi, termasuk di Indonesia. Berbagai gagasan untuk menyelamatkan perekonomian pun mencuat, salah satunya adalah perlunya melakukan Quantitative Easing dengan mencetak uang dengan jumlah yang sangat besar. Namun ide ini menuai pro kontra, tidak terkecuali antar anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat RI.

"Total stimulus sekitar Rp 405,1 triliun atau sekitar 2,5 persen dari PDB. Sekaligus Menkeu juga menjelaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di thn 2020 dengan skenario berat sekitar 2,3 persen dan skenario sangat berat sekitar -0,4 persen atau minus 0,4 persen," ungkapnya. "Ada yang mengikuti opini publik yang disampaikan salah satu pimpinan Kadin agar BI melakukan Quantitative Easing dengan mencetak uang sekitar Rp 1.600 Triliun," kata Ramson.

Ramson mengatakan, inti dari proses perdebatan di rapat rapat virtual Komisi XI DPR RI sebagai proses demokrasi. Walhasil sampai hari ini belum pernah ada rekomendasi resmi kepada Bank Indonesia agar melakukan Quantitative Easing dengan mencetak uang.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Ketua Komisi X DPR Dukung Gelar Pahlawan Nasional untuk KH Bisri SyansuriMasyarakat Jombang menilai, KH Bisri Syansuri layak mendapatkan gelar pahlawan nasional. Aspirasi itu mendapat dukungan dari Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembelajaran Jarak JauhKomisi X DPR sepakat membentuk panja tentang pembelajaran jarak jauh. Mengenai panja tersebut akan dibahas secara mendalam seusai reses. :))))))) Taiwan aj ga lockdown Panggung baru. Cerita, pemain dan sutradara lama. Endingnya bisa diduga!
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Komisi VI DPR: Restrukturisasi Garuda Harus Fokus Kurangi Pengeluaran Tak EfisienDeddy meminta manajemen Garuda Indonesia harusnya bisa memanfaatkan masa krisis akibat pandemi ini untuk negosiasi ulang dengan para lessor.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Komisi IX DPR RI Bersiap Benahi Sistem Jaminan Kesehatan NasionalPelayanan satu kelas bagi peserta BPJS Kesehatan perlu kajian mendalam telp interaktifnya sibuk terus .. ng isa masuk
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Komisi X DPR Setujui Perubahan Anggaran Kemendikbud Rp4,9 TPerubahan anggaran Kemendikbud Tahun 2020 dari sebelumnya Rp75,70 triliun menjadi Rp70,72 triliun sebagai dampak kebijakan pemerintah untuk penanganan covid-19 ꧋ꦱꦲꦶꦤꦁꦏꦸ꧉
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

109 Nakes di RSUD Ogan Ilir Dipecat, Komisi IX: Perlu Dialog Cari SolusiSebanyak 109 tenaga medis di RSUD Ogan Ilir, Sumatera Selatan telah resmi dipecat karena tak mau menangani pasien COVID-19 Ywd gpp pecat aja semuanya biar yg sakit dan terkena covid gausah ada yg nanganin atau biar dia sendiri aja yg nanganin soalnya pada ngeyel banget :) Hmmm 🤔 Nol nya tambahin 1 ... Biar serem ... Ada pasien UGD. Ber jam jam terbaring di RS karena ternyata RS nya kekurangan Nakes
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »