"Sejauh ini belum ada," ucap Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria saat ditanya soal ancaman data dibocorkan pelaku, di Jakarta, Rabu .Badan Siber dan Sandi Negara menyebut pintu pembobolannya dari upaya penonaktifan Windows Defender. Hacker juga meminta tebusan US$8 juta atau setara Rp131 miliar.Nezar melanjutkan korban peretasan adalah 282 kementerian lembaga dan pemerintah daerah pengguna PDNS 2. Sebanyak 44 di antaranya dalam proses pemulihan segera karena punya backup.
"Insyaallah sebagian besar tidak terlalu terdampak, kita berharap pemulihannya bisa lebih cepat dan melakukan migrasi data pemulihannya karena ransomware itu dia"Kalau kita mau buka, kita harus bayar tebusan. Kita tidak melakukan yang soal opsi bayar tebusan itu, tapi kita lakukan langkah mitigasi untuk menyelamatkan data-data yang ada," tuturnya.
Apa kemungkinan terburuknya?"Ya dia pasang blok aja, dia pasang kunci, jadi kita enggak bisa tembus ke data yang kita miliki," jawab Nezar.lagi bekerja, BSSN lagi bekerja, Kominfo lagi bekerja, Telkom juga lagi bekerja. Jadi semua pihak lagi konsentrasi untuk membereskan dari hulu ke hilir persoalan ini," tandasnya.
Pusat Data Nasional Sementara Peretasan Kebocoran Data Pribadi Uu Pdp Pdns Pdn Kominfo Kebocoran Data
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »