Dalam rangka memperingati Hari Menentang Hukuman Mati Sedunia yang diperingati pada tanggal 10 Oktober setiap tahunnya, Koalisi Hapus Hukuman Mati kembali mendorong Presiden Joko Widodo untuk segera menghapus pidana hukuman mati dari hukum positif di Indonesia.
“Jadi mereka hidup dalam ketidakpastian. Bahkan kami selalu mengatakan ada dobel penghukuman, karena terpidana mati yang sudah divonis oleh pengadilan itu mendapatkan dua kali penghukuman, satu dia dipidana penjara untuk jangka waktu yang kita tidak tahu berapa lama, yang kedua dengan masa tunggu di dalam penjara yang tidak jelas bertahun-tahun, mereka juga tetap dieksekusi mati,” ungkap Putri dalam Konferensi Pers Peringatan Hari Menentang Hukuman Mati Sedunia 2019, di Jakarta, Kamis .
“Padahal kalau dilihat, siapa sih yang dieksekusi mati? Rata-rata itu cuma kurir kecil, atau orang-orang yang dijebak, kita tidak pernah sampai ke lingkaran yang paling tinggi, yang katanya bandar itu. orang masih bilang bahwa Fredi Budiman adalah bandar, maka layak dieksekusi mati, padahal dalam testimoninya sebelum dia dieksekusi mati, dia menyatakan bahwa dia saja mengambil narkoba dari China.
Pada dasarnya serta 'umumnya' dari dulu, Jika 'TALIBAN' & 'TALIBANISME', Pasti ingin memaksimalkan hingga hukuman adalah hukuman mati.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »