Sejak menangani Liverpool pada Oktober 2015, Klopp sejatinya bisa memiliki trofi Liga Inggris lebih banyak daripada hanya satu yang ia menangkan pada musim 2019/2020, apabila tidak ada City besutan Pep yang dua kali menggagalkannya pada musim 2018/2019 dan 2021/2022 dengan hanya selisih satu poin.
Lalu, pada musim dimana The Reds tampil luar biasa di empat kompetisi, musim 2021/2022, kembali hanya puas berada di peringkat kedua dengan 92 poin, selisih satu poin dari City dengan 93 poin. “Aku tahu aku tidak buruk. Tapi kamu bertanya tentang yang terbaik dan bagiku, dialah yang terbaik. Itu sebabnya saya mengatakannya, tidak ada hubungannya dengan saya. Kami saling berhadapan dua, tiga, atau empat kali dalam setahun, itu saja,” lanjutnya.
“Cara dia mempengaruhi sepakbola, semudah itu. Kemudian, memenangkan sejumlah trofi yang ia menangkan dalam kariernya, tetapi Anda merasa ketika Anda melihatnya di pinggir lapangan, dia berperilaku seolah-olah dia belum pernah memenangkan apa pun sebelumnya, seperti keinginan yang dia miliki. Itu sungguh luar biasa,” tutupnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detiksport - 🏆 24. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: detiksport - 🏆 24. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: TabloidBintang - 🏆 17. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »