REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengungkapkan alasan pasien memilih melakukan aborsi di klinik aborsi ilegal di Paseban, Jakarta Pusat. Yusri mengatakan, klinik tersebut dapat merahasiakan identitas pasien, sehingga banyak orang tertarik melakukan aborsi di sana. Baca Juga "Kenapa mereka memilih klinik aborsi Paseban, karena di situ bisa menyimpan rahasia pribadi," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Selasa .
Selain itu, sambung dia, sebagian besar pasien yang melakukan aborsi di klinik itu adalah perempuan muda yang hamil di luar nikah. Yusri menyebut, diduga mereka rata-rata berusia di bawah 24 tahun." masa-masa produktif ya, bisa jadi mulai 24 ke bawah karena hamil di luar nikah, mereka belum nikah tetapi sudah hamil," ungkap dia.
"Kita susuri pasien sebanyak 903 orang karena hampir semua enggak ada data lengkap, hanya kartu saja dengan identitas nama dan umur. Ini masih kita dalami ya ," ungkap Yusri. Adapun sebelumnya, Subdit 3 Sumdaling Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya membongkar praktik aborsi klinik ilegal di wilayah Paseban, Jakarta Pusat pada 11 Februari 2020. Polisi pun telah menangkap tiga orang tersangka, yakni MM alias dokter A, RM, dan SI.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »