Kementerian Kelautan dan PerikananMenteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan ada beberapa aspek yang berkontribusi terhadap kerusakan laut di Tanah Air. Paling utama adalahSialnya, sampah plastik yang mengotori laut di Indonesia tidak hanya dari dalam negeri. Banyak pula sampah plastik berasal dari luar negeri.
Lebih lanjut diungkap kalau KKP akan menerapkan satu teknologi yang bernama Marine Time Surveillance. Teknologi tersebut basisnya adalah satelit yang dapat memonitor 24 jam, diklaim dapat mengetahui siapa yang membuang sampah sembarangan di laut."Ketika ada tumpukan plastik di laut, asalnya dari mana itu bisa langsung kebaca. Nggak apa-apa kalau kapalnya sudah pergi tetapi tetap terbaca dan kemudian kita bisa deteksi nama kapal dan pemiliknya, tinggal sekali klik," jelas Trenggono.
Terkait program Konservasi Laut, Menteri KKP memberikan apreasiasi pada IOH. Karena, kolaborasi ini dapat membantu pihaknya dalam menjaga ekosistem kelautan di Tanah Air.Kawasan Jembrana dipilih karena memiliki potensi menjadi kawasan konservasi seluas 3.500 hektar yang memiliki target nilai konservasi tinggi untuk biota laut yang terancam punah , habitat penting yang terancam lautan , potensi perikanan , tempat budidaya ikan dan udang serta ekowisata bahari.
"Kami berkomitmen untuk berperan aktif dalam menciptakan kawasan konservasi laut yang lebih sehat. Hal ini sejalan dengan Development Goals nomor UN Sustainable 14: Ekosistem Lautan, melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan," kata President Director dan CEO IOH Vikram Sinha.
Bisa liat org pup di open jamban ga drone nya🤣🤣
Percumaa
Ya ya ya semoga yaa
Kenapa baru sekarang kabarnya...bah...dah jelas2 merugikan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »