Kita Menyaksikan Kesederhanaan

  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 56 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 92%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Ini yang istimewa: pada saat penyerahan award ini, SDD menyerahkan sebuah buku besar kepada Profesor Achadiati, gurunya, yang dia sebut sebagai hasil oret-oretan saya. Sedemikian sahajanya.

BETAPA pun kita sudah risau dengan kondisi kesehatan Sapardi Djoko Damono yang belakangan menurun, tetap saja kepergiannya kemarin pagi tak mudah dipercaya.

Cara berujar Sapardi Djoko Damono hampir selalu sederhana. Sejak awal, saya kenal dalam Sonet: Hei! Jangan Kau Patahkan. Begini dia berkata: ‘Hei! Jangan kau patahkan kuntum bunga itu/ia sedang mengembang; bergoyang dahan-dahannya yang tua/yang telah mengenal baik, kau tahu,/segala perubahan cuaca.//...//Jangan; saksikan saja dengan teliti/bagaimana matahari memulasnya warna-warni, sambil

Dia menjadi pembicara di berbagai seminar, memimpin berbagai kepanitiaan sastra dan budaya, menjadi juri di bidang sastra, dan sebagai sastrawan sekaligus kritikus. Pendapatnya diperlukan di berbagai tempat. Selain sempat menjadi hardik Gerimis. Terakhir, novel serialnya yang menarik, seperti Hujan Bulan Juni, Pingkan Melipat Jarak, dan Yang Fana adalah Waktu, tentang kisah kasih muda-mudi berbeda agama dan budaya.

Dia mengedit dan memberi ilustrasi. Dalam tulisannya pada 2020, Sastra dan Teknologi, SDD menganjurkan kita semua agar tidak gentar dengan teknologi bahkan wajib bersahabat dengannya. Katanya, sastra modern cenderung mengejek pembaca yang terbatas pengetahuannya dan tertutup sikapnya.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Wawancara Mahatma Putra, Sutradara Film Diam & Dengarkan: Kita Telah Mengorbankan BumiMahatma Putra tak menyebut dirinya sebagai sutradara film dokumenter Diam & Dengarkan. Meski dia yang menginisiasi, ia lebih senang menyebut film tentang krisis lingkungan ini sebagai sebuah karya kolektif karena mendapat banyak bantuan dari orang-orang yang sepakat dengan pesannya. Sistemnya yg slh atau manusianya yg salah?
Sumber: temponewsroom - 🏆 13. / 63 Baca lebih lajut »

Tampil di Prambanan Jazz Online, Rio Febrian: Semoga Kita Bisa Bersama-sama LagiRio Febrian menutup Prambanan Jazz Online yang digelar di Candi Prambanan, Yogyakarta, Sabtu (18/7/2020). Pengen nonton ko ga pernah kesampean
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Mahfud Md: Mafia Hukum Masih Melingkupi Institusi KitaMahfud Md mengatakan Jokowi telah memberikan arahan agar setiap pelanggaran ditindak tegas. Dibutuhkan kesabaran mengatasinya. Mpud mohmahfudmd izinkan kodok2 mempewatakan eehh mengkertawakan ..eehh mengperwatakan ehh..mengkertawakan maksudnya mempertawakan isinya Istana. Terus? Mafiah kok ada di mana2 ?
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Catherine Ngaku Baru 2 Bulan Konsumsi Sabu, Polisi: Kita Akan Periksa RambutKepada polisi Catherine mengaku baru dua bulan menggunakan barang haram tersebut. Polisi masih terus mendalami kasus narkoba...
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

Djoko Tjandra dan Mafia Hukum KitaSimak perbincangan tentang Djoko Tjandra dan kritik terhadap penegak hukum negara ini yang seolah bahu-membahu meloloskan Djoko Tjandra.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »