Agus Rahardjo menilai tahun 2019 sebagai tahun yang sulit bagi KPK. Di balik kondisi itu, dia menduga presiden punya strategi baru dalam pemberantasan korupsi.
"Kita harus selalu berharap meskipun tahun 2019 ini adalah tahun berat, mungkin kita juga perlu merenung, jangan-jangan ada strategi baru yang pengen diperkenalkan oleh panglima pemberantasan korupsi kita," kata"Kita bicara panglima selalu panglimanya adalah presiden kemudian wakilnya adalah wakil presiden," imbuhnya.Agus berharap akan ada hasil dari strategi baru itu. Dia meminta masyarakat ikut mengontrol strategi pemberantasan korupsi ke depannya.
"Oleh karena itu kita harapkan dengan strategi yang baru, mudah-mudahan nanti hasilnya memang kelihatan, oleh karena itu kita yang di KPK maupun dari civil society maupun seluruh komponen bangsa dalam mengontrol, harus selalu mengingatkan bahwa perjuangan kita masih panjang," ucap dia.Menurutnya saat ini korupsi masih menjangkiti negara ini. Untuk melawan itu, kata Agus, perlu daya tahan dan kesabaran yang tinggi.
"Kita harus berjuang terus, saling mengingatkan jangan lupa korupsi masih berjangkit dengan begitu luar biasanya di negeri ini, karena itu perlu kesabaran, perlu daya tahan yang tinggi untuk kita selalu memperjuangkan perlawanan terhadap korupsi," pungkas Agus.
Sulit sampe operasional ratusan M
Sulit kalo ngk di laksanakan ntuh amanat rakyat.
Bagus KPK ga di bawah wewenang pak erickthohir ... Coba klo iya... Bisa' kaya gini deh...👇 ErickGebukMafiaGaruda
Ya sulit ... krna kpk di 2019 bnyk berpolitik.
Kalau mau tau strateginya DM yah pak agus
Iya kebanyakan tidur nya sleeping mode, banyak anggaran aneh tapi gk diselidiki😴
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »