"Ya ramai pembelinya, dan kita menyadari karena pandemi COVID-19 dan pemerintah melakukan pembatasan dalam mudik kali ini jujur mempengaruhi penurunan transaksi," jelas Anton, pemilik pabrik kerupuk Bangjo, Minggu .Menurutnya, penurunan omzet itu berkisar 20 persen selama pandemi COVID-19.
Kerupuk Bangjo yang berwarna warni dijual kepada konsumen dengan berbagai kemasan. Di antaranya 1/2 kg dan 1 kg.Bojonegoro berdiri sejak 1929. Pemiliknya kala itu yakni pasangan suami istri Tan Tjian Liem dan Oci Hay Nio.Salah seorang konsumen, Puspitasari warga Balen, mengaku sudah bertahun-tahun suka dengan kerupuk tersebut. Sehingga selama Lebaran ini pun, ia menyiapkannya di rumah.pas Lebaran seperti ini," ujarnya.