Kepala Intelijen Jerman: Rusia Belum Putuskan Menyerang Ukraina |Republika Online

  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 15 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 9%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Rusia telah mengerahkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Rusia siap menyerang Ukraina tapi belum memutuskan apakah akan melakukannya. Hal itu diungkap kepala badan intelijen luar negeri Jerman di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskow dan Kiev.

Baca Juga Rusia telah mengerahkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina tetapi mengatakan tidak berencana untuk menyerang. Amerika Serikat telah menghabiskan waktu berminggu-minggusumber : AntaraBACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

'Senjata Mematikan' Rusia dalam Konflik UkrainaRusia tidak gentar dengan ancaman Amerika Serikat dan sekutunya yang akan memberikan sanksi ekonomi jika menginvasi Ukraina.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »

Presiden AS Joe Biden Sebut Ada Kemungkinan Rusia Akan Invasi Ukraina Pada FebruariSelain itu, Amerika Serikat (AS) juga telah meminta dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bertemu dan membahas ancaman Rusia terhadap Ukraina.
Sumber: wow_keren - 🏆 5. / 80 Baca lebih lajut »

Dipicu Ketatnya Pasokan Serta Ketegangan Politik Rusia & Ukraina, Minyak Tembus 90 dolar ASHarga minyak mentah kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menembus 90 dolar AS per barel untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun, dipicu ketatnya pasokan serta meningkatnya ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina.
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »