Kenapa Orang Eropa Lebih Suka Bekerja Paruh Waktu?

  • 📰 tempodotco
  • ⏱ Reading Time:
  • 23 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 13%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Ketika bulan April lalu angka pengangguran mencapai titik terendah sejak pandemi 2020,rata-rata jam kerja orang Eropa justru turun. Tren bekerja paruh waktu ini dikhawatirkan bisa melumpuhkan sektor-sektor nonpopuler

Buat Martin Stolze, 47, seorang guru sekolah menengah atas di barat daya Jerman, waktu pribadi lebih berharga dari uang. 'Ada pepatah yang mengatakan, bekerjalah untuk hidup, jangan hidup untuk bekerja,' kata dia. 'Saya kira, hal itu adalah moto zaman kita sekarang ini.' 'Anda hanya bekerja untuk mencukupi kebutuhan pokok, sehingga Anda bisa mengabdikan diri kepada hal-hal yang lebih berharga,' imbuhnya. 'Saya sebelumnya tidak begini.

'Kontraksi besarnya belum muncul,' kata dia. Pasalnya, tren kerja paruh waktu bisa melumpuhkan sektor yang saat ini pun sudah mengalami kelangkaan pekerja, seperti layanan kesehatan atau pendidikan. Jika pegawai mengurangi jam kerja, perusahaan acap kesulitan menemukan pengganti yang memadai karena sengitnya persaingan di pasar tenaga kerja. Fenomena ini dihadapi Maartje Lak-Korsten, kepala sekolah menengah atas di Amsterdam, Belanda.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 12. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Wisatawan Lebih Memilih Liburan Bersama Orang yang Mereka CintaiSebagian besar wisatawan saat ini berniat untuk melakukan liburan bersama orang yang mereka cintai. Banyak dari mereka juga akan menghabiskan sebagian besar budget mereka untuk pengalaman dan aktivitas selama liburan.
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »

Simulasi Quick Count Litbang Kompas 2024Simulasi hitung cepat atau quick count Litbang Kompas 2024 pada pemilihan Presiden dan Legislatif di Menara Kompas, Jakarta, Senin (12/2/2024). Tim Pusat Data ini terdiri dari 100 orang konfirmator, 20 orang verifikator, 14 orang validator, 6 orang data entry Jakarta, 4 orang data entry Medan, serta 4 orang data entry Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan lokasi TPS yang menjadi sampel sesuai dengan yang ditentukan
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Subsidi Kendaraan Listrik Sudah Jor-joran Tapi Belum Laku, Kenapa?Pemberian subsidi kendaraan listrik masih belum mampu menarik minat masyarakat, ada apa?
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »

Aisah Dahlan Ungkap Kenapa Suami Tidak Pernah Bangun Ketika Bayi Menangis Tengah MalamAisah Dahlan menyampaikan kepada istri untuk tidak emosi atau cemburu. Terutama ketika bayi menangis di tengah malam namun suami tidak peka untuk bangun.
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »

ITB tawarkan bayar kuliah pakai pinjol - Kenapa dikritik dan apa akibatnya?Kebijakan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyediakan skema pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) berupa cicilan plus bunga melalui platform pinjaman online (pinjol) Danacita, disebut pengamat pendidikan merupakan bentuk 'pemerasan'.
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »

Daerah Wisata Ski Eropa Berjuang Hadapi Dampak Perubahan IklimBerkurangnya salju menimbulkan risiko yang semakin besar bagi wisata olahraga musim dingin. Resor ski mencoba beradaptasi dengan berbagai cara.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »