Sebagian pelaku pasar memperkirakan suku bunga Bank Indonesia naik sebesar 25 basis poin ke level 6,25%. Hal ini diharapkan untuk meredam tekanan terhadap rupiah belakangan ini.
Namun berbeda halnya dengan Ekonom Bank Danamon, Irman Faiz yang berekspektasi agar BI menaikkan suku bunganya. Pada 30 Mei 2018, BI menaikkan suku bunga menjadi 4,5% dan di kala itu, rupiah berada di angka Rp13.985/US$. Rupiah terpantau hanya mampu menguat hingga 6 Juni 2018 dan kemudian dilanjutkan pelemahan yang cukup signifikan.
Di tengah kenaikan BI rate yang terjadi secara beruntun secara terus menerus, rupiah terpantau terus melemah hingga menyentuh titik terlemah pada 29 November 2022 di angka Rp15.740/US$ atau dengan kata lain, dalam waktu tiga bulan, rupiah terdepresiasi 6,1%. Sangat kuatnya dolar AS ini memberikan tekanan depresiasi mata uang hampir seluruh mata uang dunia, seperti yen Jepang, dolar Australia, Euro, termasuk rupiah.
Hal ini terjadi akibat kuatnya data ekonomi AS, baik data fundamentalnya maupun data ketenagakerjaannya.
Dolar As Suku Bunga Bank Indonesia Iran Israel Inflasi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »